DKI Kaji Usul Gedung Disdik Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona

DKI Kaji Usul Gedung Disdik Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona

Pemprov DKI Jakarta mengkaji usulan Dinkes untuk memanfaatkan gedung milik Dinas Pendidikan di kawasan Jakarta Timur sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggunakan gedung Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (UPT P2KPTK2) Dinas Pendidikan di Duren Sawit, Jakarta Timur sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui memang ada rencana untuk mengubah gedung milik Disdik itu untuk menjadi tempat isolasi. Namun, hal tersebut baru sebatas usulan.

"Terkait penambahan ruang isolasi baru itu baru usulan dari Dinkes yang ingin memanfaatkan gedung Disdik yang kebetulan tempatnya di samping RS Duren Sawit," ujar Riza di Balai Kota, Selasa (2/2).

Riza mengatakan, saat ini usulan tersebut masih dipelajari dan dievaluasi. Pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menambah sejumlah fasilitas dan sarana prasarana untuk penanganan wabah Covid-19.

Di sisi lain, Pemprov DKI juga masih berupaya menambah kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19. Saat ini, menurut Riza, terdapat 8.074 tempat tidur isolasi di RS rujukan Covid-19.

Menurut Riza, dari jumlah tersebut, hingga kini tempat tidur yang terisi mencapai 6.364 unit atau sekitar 79 persen. Sementara, jumlah ICU di RS rujukan mencapai 1.121 unit.

Dari jumlah tersebut, 893 unit atau 80 persen dari kapasitas sudah terisi untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga meninjau gedung milik Disdik tersebut pada Jumat (29/1). Menurut Anies, gedung itu berpotensi untuk menjadi tempat isolasi terkendali bagi pasien Covid-19.

"Setelah itu mampir mengecek gedung UPT P2KPTK2 milik Disdik yang ada di sebelah RSKD Duren Sawit, untuk mengkaji potensi diubah jadi tempat isolasi terkendali," kata Anies dalam unggahannya melalui akun @aniesbaswedan di Instagram beberapa waktu lalu.

[Gambas:Instagram]

BMKG Prediksi Hujan Ringan-Sedang Di Jabodetabek 1-7 Februari

BMKG Prediksi Hujan Ringan-Sedang Di Jabodetabek 1-7 Februari

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas ringan-sedang akan mengguyur Jabodetabek pada 1-7 Februari 2021.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan turun di Jabodetabek selama satu minggu ke depan, yakni pada 1-7 Februari 2021. Hujan diprediksi turun pada malam hingga dini hari, serta siang dan sore hari.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan, pada 1-3 Februari secara umum curah hujan di wilayah Jabodetabek ringan. Namun pada 3-4 Februari Bogor berpotensi hujan lebat.

"Kemudian pada 3 Februari sudah ada hujan sedang, namun Bogor berpotensi hujan lebat," kata Guswanto dalam agenda pemaparan `Perkembangan Perubahan Cuaca Wilayah Jabodetabek ke Depan dan Peringatan Dini Cuaca`, Minggu (31/1).

Berdasarkan analisis data normal, Guswanto menuturkan prediksi puncak musim hujan di Jakarta terjadi pada Januari dasarian III hingga Februari dasarian I dengan akumulasi sekitar 140 mm/ bulan. Dasarian adalah perhitungan waktu tiap 10 hari.

Sementara untuk wilayah Jawa Barat (termasuk Depok dan Bogor), puncak musim hujan terjadi pada periode yang sama dengan akumulasi hujan bulanan tinggi, yakni lebih dari 140 mm/ bulan.

"Namun, perlu diperhatikan curah hujan lebat, sangat lebat maupun ekstrem itu tidak langsung identik jadi banjir. Ada faktor lain yaitu daya dukung dan daya tampung lingkungan. Itulah yang mungkin perlu dipahami lebih jauh," terang dia.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan periode ulang peristiwa La Nina maupun El Nino saat ini semakin cepat jangka waktunya, yakni sekitar 2-3 tahun.

"Yang menarik adalah kejadian ini, periode ulangnya untuk tahun 1950 sampai 1980, kami mencatat periode ulangnya 5-7 tahun. Namun kemudian setelah 1981 sampai saat ini, periode ulangnya itu semakin pendek yang tadi 5-7 tahun, saat ini 2-3 tahun," terang Dwikorita.

"Semakin sering setiap 2-3 tahun terjadi fenomena ekstrem seperti El Nino yaitu kekeringan yang ekstrem dan La Nina yaitu musim hujan basah yang panjang," lanjutnya.

Berdasarkan pada data di atas, ia meminta agar seluruh masyarakat mewaspadai potensi bencana yang terjadi. Terlebih, lanjut dia, potensi yang terjadi tidak hanya bencana hidrometeorologi saja.

"Kami mengimbau agar kita tetap terus mewaspadai potensi multibencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami, namun tidak panik. Caranya, terus memonitor perkembangan informasi cuaca perkembangan dini dari BMKG," pungkasnya.

VIDEO: Ratusan Pengungsi Rohingya Di Aceh Diduga Hilang

VIDEO: Ratusan Pengungsi Rohingya Di Aceh Diduga Hilang

VIDEO: Ratusan Pengungsi Rohingya di Aceh Diduga Hilang

AFPTV, | Kamis, 28/01/2021 17:06 WIB
Jakarta, --

Ratusan pengungsi Rohingya hilang dari kamp pengungsian di Aceh, diduga mereka menjadi korban perdagangan manusia ke Malaysia.

Kini, hanya ada 112 pengungsi Rohingya yang tersisa di kamp Lhokseumawe. Padahal tahun lalu, jumlah pengungsi mencapai 400 orang.

Pemerintah setempat maupun PBB tidak bisa menjelaskan ke mana ratusan pengungsi itu.

Sekitar 18 pengungsi Rohingya dari kamp Lhokseumawe dan puluhan tersangka pelaku perdagangan manusia baru-baru ini ditangkap oleh polisi di selatan kota Medan. Lokasi itu sering menjadi tempat penyeberangan ilegal ke Malaysia.

Para pengungsi sudah diminta untuk tidak meninggalkan kamp, tapi banyak pengungsi yang ingin pergi ke Malaysia lantaran memiliki kerabat di sana.

Kelompok HAM menyalahkan pemerintah Indonesia karena mengurangi keamanan di kamp pengungsian.



FPI: Transaksi Luar Negeri untuk Bantu Rohingya dan Palestina

FPI: Transaksi Luar Negeri untuk Bantu Rohingya dan Palestina

Nasional 2 hari yang lalu
VIDEO: Kasus Positif Covid-19 RI Nyaris Tembus 1 Juta

VIDEO: Kasus Positif Covid-19 RI Nyaris Tembus 1 Juta

Nasional 3 hari yang lalu
VIDEO: Positif Covid-19 Tembus 989 Ribu Kasus

VIDEO: Positif Covid-19 Tembus 989 Ribu Kasus

Nasional 4 hari yang lalu
VIDEO: Kasus Aktif Covid-19 Capai 156.683 Per 22 Januari

VIDEO: Kasus Aktif Covid-19 Capai 156.683 Per 22 Januari

Nasional 5 hari yang lalu