Pemuda Asal Pasuruan Dapatkan $7500 Setelah Temukan Bug Google

Pemuda Asal Pasuruan Dapatkan $7500 Setelah Temukan Bug Google

Biasa disapa Nosa. Remaja 19 tahun asal Bukir, Kota Pasuruan itu, diganjar $7.500.00 oleh Google, setelah temukan bug. Sang hacker pun bercita-cita ingin menjadi "pengangguran sukses".



BELAJAR di jurusan IPS pada saat SMA, tak menghalanginya mempelajari IT (Information Technology), yang notabene digeluti oleh mereka berlatar ilmu eksak, IPA.

M. Nosa Sandi Prasetyo, namanya.

"Saya biasa dipanggil Nosa," katanya, memulai perbincangan dengan wartabromo.com, Rabu (26/9/2018).

Remaja asal Bukir, Kota Pasuruan ini, kelahiran 30 September, 19 tahun lalu. Nosa yang sedang menikmati masa-masa semester ketiga di bangku kuliah saat ini, ketiban rejeki. Ia mendapat hadiah tak terduga dari Google, raksasa search engine (mesin pencarian) di dunia. Tak tanggung-tanggung, ia mendapat $7.500.00 dari Google.


Ketertarikannya di dunia IT diakuinya sudah sejak belia. Ketika duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah menyukai game, layaknya anak-anak zaman now sih. Ketika di SMP, mulailah remaja ini mengenal dunia software bahkan sempat membuat virus sederhana. Tak berhenti disitu, memasuki dunia SMA, Nosa kian mendalami olah pengaturan komputer, terutama peprograman sehingga dapat membuat instruksi untuk menjalankan dan mengeksekusi suatu perintah.
M. Nosa Sandi Prasetyo.

Eh ladhalah, kala itu ia mulai 'membobol' akun rapor online hingga akun ujian berbasis android. Itu dilakukan setelah sebelumnya, ia ditunjukkan bagaimana menemukan bug selain rentetan pemahaman dalam sebuah program.

Meskipun berhasil meretas akun, tak lantas memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. Nosa justru melaporkan masalah yang ditemukannya kepada developer (pembuat program). Atas laporannya, sang hacker mendapat feedback dari perusahaan.

Setelah lulus SMA, ia sempat ditawari untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN, tapi karena saat SMA belajar di jurusan IPS, maka kesempatannya untuk lolos pun hilang

"IT kan IPA, jadi saya sudah auto gagal," kata Nosa sambil tertawa kecil.

Nosa sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah. Tapi, dorongan orangtua membuatnya tetap melanjutkan studi dan mengambil jurusan IT di STMIK Yadika Bangil, sesuai passion yang ia miliki.

Mengenal pemrogaman sejak SMA, hingga mencari celah keamanan yang ada di suatu program (bug bounty) kini semakin ditekuninya. Sebagai bug hunter (pencari bug), suatu ketika ia memimpikan dapat menemukan bug di Google. Untuk sekedar diketahui, mesin pencarian terbesar di dunia ini, memang membuka ruang untuk dapat menemukan bug (bug bounty).



Tak hanya berkeinginan, ia merealisasikan dengan melakukan percobaan pertama, pada bulan ketiga tahun 2018.

Modal belajar dari kawan di komunitas dan Internet, aksinya pun mulai dilancarkan. Sempat menemukan bug, namun, laporan yang dikirim ditolak oleh Google. Saat itu, ia masih menggunakan browser "jadul" Internet Explorer (IE) dan Mozilla seri lama.

Lima Bulan berselang, tepatnya 11 Agustus 2018, Nosa melakukan percobaan keduanya dengan metode berbeda dengan sebelumnya. Kali ini dilakukan dengan coba-coba mengutak atik akun google. Selancar dilakukan, masuk di my-akun, Nosa melanjutkan ke sub domain bussiness-google. Dan bug tertangkap!

Pucuk dicinta ulampun tiba. Ia mendapat balasan "Nice catch (tangkapan yang bagus)".

Nosa mengungkapkan, celah yang ia temukan termasuk celah keamanan yang sangat critical, "click hijjacking".

Bak gayung bersambut, "Mbah Gugel" merespon laporannya, hingga kemudian mendapat balasan. Pada hari Selasa, (25/9/2018) subuh, Nosa mendapat email dari Google yang berisi ucapan terima kasih dan reward yang ia terima.

"As Part of Google Vulnerability Reward Program, the panel decided to issue a reward of $7500.00. (Sebagai bagian dari Google Vulnerability Reward Program, kami memutuskan untuk memberikan hadiah $ 7500,00)," penggalan kalimat dalam email yang diterima Nosa dari Google.

Sempat bernadzar untuk memotong rambutnya yang gondrong jikalau mendapat $5.000. ia malah mendapat lebih dari yang diharapkan.

"Saya aja sampai sekarang nggak nyangka bisa dapet uang sebanyak itu," ujarnya.

Di akhir obrolan, ia menuturkan ingin menjadi pengangguran yang sukses. Belakangan diungkapkan, bila remaja dengan postur tubuh tinggi ini, kerap mendapat reward dari sejumlah domain kenamaan. Katanya sih, hasilnya lumayan.

"Meneng-meneng dapet duit," candanya mengakhiri obrolan.


12 Fakta Makna Mengejutkan Tentang Logo-logo Produk Terkenal Dunia

12 Fakta Makna Mengejutkan Tentang Logo-logo Produk Terkenal Dunia

Setiap hari kita melihat lambang perusahaan terkenal, tapi jarang sekali kita memikirkan asal-usul atau maknanya.


Mesin Waktu telah mengumpulkan 12 cerita yang akan mengungkap sedikit rahasia dari logo terkenal. Ada yang aneh, ada yang menjijikkan, sampai menyedihkan. Berikut diantaranya.

Langsung cek saja! 

1. Starbucks



Sedikit yang tahu tentang hal ini, tapi logo Starbucks adalah putri duyung yang memegangi sirip ekornya. Lambang ini terinspirasi oleh mitos peri Melusine, seorang wanita-ikan dengan 2 ekor yang menikahi pria fana. Pada tahun 1971, gambaran keseluruhan putri duyung dapat dilihat di cangkir kopi, namun kemudian disensor.

2. Ferrari


Banyak yang mengira logo Ferrari melambangkan tenaga kuda, tapi itu tidak benar. Dalam biografinya, Enzo Ferrari menyebutkan bahwa siluet kuda itu awalnya dilukis di pesawat pilot ace Italia, Francesco Baracca. Lambang itu diberikan kepada Enzo oleh ibu Francesco setelah kemenangannya dalam sebuah perlombaan, dan kemudian menjadi simbol yang terkenal.



3. Wikipedia


Tidak mengherankan jika lambang ensiklopedia di seluruh dunia adalah Bumi. Potongan teka-teki itu terdiri dari simbol multilingualisme, jadi masing-masing diberi label huruf dengan bahasa yang berbeda. Secara keseluruhan, mereka membentuk kata "wikipedia", sementara potongan yang hilang menunjukkan bahwa daftar ensiklopedia itu belum selesai dan terus diperbarui.

4. Android


Perancang grafis Irina Blok dan timnya diberi tugas menciptakan logo yang mempunyai konsep robot dan mudah dikenali. Lucu seperti nampaknya, dia ternyata mendapat inspirasi tersebut dari simbol yang biasa kita lihat di pintu kamar mandi umum.



5. McDonald's



Pada tahun 1962, psikolog senior McDonald's Louis Cheskin menyarankan untuk mengganti logo Speedee the Cook dengan lengkungan emas yang membentuk "M." Pemikirannya adalah bahwa bentuk seperti itu menyerupai payudara wanita, yang secara tidak sadar membangkitkan nafsu makan dan mengingatkan orang akan masa kecilnya yang bahagia.

6. Lacoste


Pada tahun 1923, René Lacoste sedang berjalan di jalanan bersama kapten timnya, Alan Moore, dan melihat sebuah koper kulit buaya di salah satu jendela toko. Lacoste dan Moore membuat taruhan bahwa jika René memenangkan pertandingan berikutnya, Alan akan membelikannya koper itu. Lacoste hilang, tapi seorang jurnalis mendengar cerita ini dan menulis sebuah artikel tentang seorang petenis yang belum pernah menang tapi "bertempur seperti seekor buaya." Begitulah Lacoste mendapat julukannya, dan perusahaannya kemudian menerima lambang reptil ini.

7. BMW


Rumor mengatakan bahwa logo BMW melambangkan baling-baling pesawat, dan bahkan beberapa karyawan perusahaan berbagi pendapat ini. Namun, semuanya jauh lebih sederhana: warna biru dan putih dipilih untuk mewakili warna Bavaria.



8. Uber


Uber baru-baru ini mengubah logonya dari "U" menjadi sesuatu yang jauh seperti bit informasi (biner;satuan dalam komputer) atau atom. Perusahaan menyatakan bahwa logo baru tersebut mewakili mobil mereka yang dapat ditemukan di manapun, seperti bit atau atom.

9. Pinterest


Tampaknya cukup sederhana pada pandangan pertama, namun jika kamu melihat dari dekat pada huruf pertama, kamu akan melihat bahwa itu menyerupai pin yang bisa kita gunakan untuk kertas atau foto. Pinterest secara harfiah "menyematkan" gambar ke dinding, hanya dengan begitu elektronik.

10. Nike


Salah satu logo yang paling dikenal di dunia sebenarnya adalah salah satu yang termurah. Harganya hanya sekitar Rp. 500 rb, begitulah Phil Knight, pemilik perusahaan tersebut, membayar siswa Carolyn Davidson untuk pekerjaannya pada tahun 1971, dan dia bahkan tidak puas dengan hasilnya pada awalnya. Dia ternyata salah, lambang swoosh menjadi sangat sukses, dan tidak mengherankan jika hal itu sangat sering dikaitkan dengan sayap Nike, dewi kemenangan.

11. Apple


Legenda mengatakan bahwa logo Apple didedikasikan untuk Alan Turing, yang mengakhiri hidupnya dengan menggigit apel beracun. Sebenarnya, ini jauh lebih sederhana: perancang Rob Janoff mengatakan bahwa dia membuat apel yang bekas digigit itu untuk menunjukkan dimensinya karena keseluruhan apel dapat dengan mudah dibingungkan dengan buah bulat lainnya. Sederhananya apel yang utuh dapat tertukar dengan buah berwujud serupa.



12. Pepsi


Logo Pepsi tampak cukup sederhana, namun harganya jauh lebih mahal daripada yang bisa kamu bayangkan Rp. 13 miliar. Perancang mengembangkannya sesuai dengan proporsi rasio emas yang dianggap paling harmonis dan menyenangkan bagi mata manusia.

Sumber : https://brightside.me/wonder-curiosities/12-astonishing-facts-about-famous-logos-you-didnt-know-371210/

Kisah CEO WhatsApp Dari Tukang Sapu Sampai Menjadi Miliarder

Kisah CEO WhatsApp Dari Tukang Sapu Sampai Menjadi Miliarder

Kira-kira satu dari tujuh orang di dunia menggunakan aplikasi WhatsApp, ucapkan terima kasih atas layanan mereka untuk mengirim dan menerima pesan kepada teman dan keluargamu secara gratis.


Namun mungkin yang lebih mengesankan daripada popularitas WhatsApp adalah keberhasilan CEO dan pendiri WhatsApp, Jan Koum.



Koum lahir di Kiev, Ukraina, dan saat berusia 16 tahun, dia dan ibunya berimigrasi, meninggalkan ayahnya, dengan harapan bisa menemukan kehidupan yang lebih baik. Mereka pindah ke Mountain View, California, di mana subsidi pemerintah membantu mereka mendapatkan kupon makanan dan apartemen dengan harga yang murah. Untuk membantu memenuhi kebutuhan, Koum bekerja sebagai petugas kebersihan, sedangkan ibunya bekerja sebagai pengasuh bayi. Koum mengaku tak bisa sering-sering menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon.



Setelah pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Koum terpaksa harus bangun lebih awal untuk mengejar bus. Kopernya bahkan bekas koper yang dibawa dari Ukraina dengan alat tulis dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat uang sekolah.

Baru sebelum berusia 19 tahun ia memiliki komputer pertamanya dan mempelajari koding setelah mendapatkan komputer tersebut. Koum kemudian bergabung menjadi bagian dari jaringan hacker terkenal bernama w00w00, di mana pengusaha teknologi terkenal lainnya Sean Parker dan Shawn Fanning juga merupakan bagian dari jaringan hacker tersebut.

Koum pergi ke Universitas San Jose untuk belajar ilmu matematika dan komputer, tetapi akhirnya dia drop out lalu kemudian bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket dan sebagai penguji keamanan perusahaan Ernst & Young. Koum bertemu dengan Acton saat bekerja disana.



Enam bulan kemudian Koum dan Acton mendaftar ke Yahoo! dan mendapat pekerjaan sebagai insinyur perangkat lunak serta sistem periklanan. Selama masa mereka di Yahoo, pertemanan mereka tumbuh.



Pada tahun 2007 Koum dan Acton meninggalkan Yahoo karena kecewa dan tak sejalan dikarenakan keputusan Yahoo! memasang banyak iklan yang mulai mengganggu pelanggan. Tapi mereka tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Mereka kemudian menghabiskan waktu setahun di Amerika Selatan untuk menyegarkan pikiran mereka. Tapi tidak ada ide yang benar-benar muncul dalam pikiran, sampai Januari 2009 Koum membeli iPhone. Dia mulai berpikir untuk membuat sebuah aplikasi.



Koum mendapatkan idenya, sebuah tampilkan update status di sebelah nomor telepon orang di kontak. Status akan menunjukkan jika orang itu sedang tersedia, sibuk, baterai rendah, dan lain-lain.

Nama yang muncul dalam pikiran Koum adalah WhatsApp karena terdengar mirip dengan kalimat what's up yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.

Namun ternyata aplikasinya tersebut belum berhasil, dia kemudian mengatakan mungkin sudah waktunya untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Acton membujuknya dan mengatakan agar tetap berjuang dengan aplikasinya tersebut.



Kemudian Koum merilis versi kedua dari aplikasi tersebut dengan merubahnya menjadi aplikasi pesan instan, dia dengan cepat melihat jumlah penggunanya naik.

Koum menawari Acton yang masih menganggur untuk menjadi co-founder. Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna dan Acton yang mengajak teman-temannya dari Yahoo untuk menginvestasikan uangnya ke WhatsApp.

Kini, WhatsApp telah telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar yang kemudian dibeli Facebook dengan nilai sekitar Rp. 223 miliar. Dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang. Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo.


Koum juga mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan karena dia anggap pengguna haruslah nyaman dengan aplikasinya. Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!."




Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai miliaran rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan bersama-sama warga kurang mampu lainnya.

Sumber : https://www.cnbc.com/2017/04/24/how-whatsapp-founder-jan-koum-went-from-welfare-to-billionaire.html

Ternyata, Penemu Iklan Pop-up Menyesali Karyanya Sendiri

Ternyata, Penemu Iklan Pop-up Menyesali Karyanya Sendiri

Iklan Pop Up adalah jendela iklan yang biasanya muncul tiba-tiba jika mengunjungi suatu halaman web. Biasanya iklan ini tidak dikehendaki kehadirannya. Iklan pop up juga sangat dibenci pengunjung. Para advertiser biasanya menyukai jenis iklan ini karena harganya murah. Namun berdasarkan fakta, lebih dari 90% Pengguna/user akan menutup iklan pop ads, kurang dari 5 detik.

contoh Iklan pop

Kembali lagi ke penemu iklan pop up.  Ethan Zuckerman adalah yang menciptakan iklan pop up, menyesali perbuatannya sendiri karena telah menciptakan sesuatu yang menyusahkan pengguna internet. Zuckerman yang kini bekerja sebagai pimpinan Center for Civic Media di MIT mengatakan bahwa unik nya ia tidak tahu bahwa kode pop-up yang ia ciptakan 20 tahun lalu akan sangat dibenci oleh netizen.

Inilah sang pencipta sekaligus pembuat iklan pop up pertama kali Ethan Zuckerman

Dikutip dari Gizmodo, Zuckerman menuliskan kode pop-up tersebut saat ia masih bekerja di Tripod.com di pertengahan tahun 90-an. Zuckerman menyatakan permintaan maafnya lewat esai yang ia tuliskan di The Atlantic:

Berikut sedikit kutipannya,
Model bisnis yang mendatangkan uang bagi kami adalah iklan. Model tersebut memampukan kami untuk menganalisis situs pribadi pengguna internet sehingga kami dapat memberikan iklan yang sesuai untuk mereka. Dalam perjalanan tersebut, kami menciptakan perangkat yang paling dibenci oleh para pengiklan: iklan pop-up.
Iklan pop-up awalnya diciptakan agar suatu iklan tidak perlu diletakkan langsung di dalam situs sehingga pengiklan tidak khawatirbrand-nya akan dihubung-hubungkan dengan konten situs tersebut.
Kami mendapatkan ide untuk menciptakan pop-up setelah perusahaan mobil raksasa tidak senang dengan konten situs yang membicarakan tentang perilaku seks tidak wajar.
Oleh karena itu, saya menciptakan suatu kode untuk membuat window baru dan menempatkan iklan di dalamnya. Saya minta maaf. Niat kami sebelumnya adalah baik.
Esai tersebut secara lengkap menggambarkan opini Zuckerman tentang model bisnis berbasis iklan yang menurutnya tidak cocok untuk lingkungan internet.

Nah loh, semoga ke depannya para penyedia iklan berpikir ulang untuk menggunakan model iklan seperti ini yang sebagian besar tidak disukai netizen.
Mengenal Dennis Ritchie, Pencipta Bahasa C dan Unix

Mengenal Dennis Ritchie, Pencipta Bahasa C dan Unix

Dennis Ritchie
Dennis Ritchie

Mengenal Dennis Ritchie, Pencipta Bahasa C dan Unix


Siapa yang tidak kenal  dengan bahasa C dan Unix? Bahasa pemrograman C masih digunakan secara luas dalam pengembangan aplikasi-aplikasi dan sistem operasi komputer saat ini.
Bahasa C juga menjadi dasar dan memberi pengaruh bagi penciptaan bahasa-bahasa pemrograman modern baru setelahnya.
Sedangkan Unix adalah sebuah sistem operasi yang menjadi cikal bakal bagi lahirnya banyak sistem operasi lain. Unix diadopsi dan dimodifikasi sehingga melahirkan banyak sistem operasi baru modern saat ini, seperti Linux, Mac OS, Android, BSD dan sistem operasi lainnya yang juga dikembangkan dari Unix.


Bahasa C dan Unix adalah inovasi penting bagi perkembangan komputasi modern dan menjadi sumber bagi inovasi teknologi-teknologi baru setelahnya. Dua penciptaan penting di bidang komputer ini ditemukan oleh dua orang ilmuwan hebat di bidang komputer, satu diantaranya adalah Dennis Ritchie.
Bernama lengkap Dennis MacAlistair Ritchie, ia lahir pada tanggal 12 Oktober 1941 di Bronxville, New York. Ayah Dennis Ritchie adalah seorang ilmuwan di Bell Labs dan salah satu penulis dari The Design of Switching Circuits pada teori switching circuit.
Darah ilmuwan dari ayahnya inilah yang mengalir pada seorang Dennis Ritchie dan menjadikannya seorang ilmuwan yang hebat pula.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Dennis Ritchie adalah seorang ilmuwan komputer yang dikenal dalam inovasinya menciptakan bahasa pemrograman C dan sistem operasi Unix, bersama rekannya Ken Thompson.
Dennis Ritchie dan Ken Thompson
Dennis Ritchie dan Ken Thompson
Pria yang meraih gelar sarjana dari Harvard di bidang fisika dan matematika terapan ini, pernah menciptakan sistem operasi Multics, sebuah proyek sistem operasi yang pada akhirnya harus dihentikan.
Setelah proyek Multics dihentikan, Dennis Ritchie bersama rekannya Ken Thompson mencoba merealisasikan ide-ide sistem operasi Multics tersebut dalam sebuah sistem operasi baru, yang hari ini kita kenal dengan nama Unix.


Dennis Ritchie memiliki prestasi yang luar biasa di bidang akademik, setelah berhasil meraih gelar sarjana pada bidang fisika dan matematika terapan di Harvard, pada tahun 1968 Dennis Ritchie mendapatkan gelar doktor Ph.D. dari universitas yang sama.
Pada tahun 1983, bersama dengan Ken Thompson, ia mendapatkan penghargaan Turing Award, sebuah penghargaan untuk orang-orang yang berkontribusi dalam bidang ilmu komputer.
Kemudian pada tahun 1990, Ritchie dan Ken Thompson juga menerima IEEE Richard W. Hamming Medal dari Institute of Electronical and Electronics Engineers (IEEE) atas kontribusinya menciptakan sistem operasi Unix dan bahasa pemrogaman C.
Pada 21 April 1999,  Dennis Ritche juga mendapat penghargaan National Medal of Technology.
Yang terbaru adalah pada tahun 2011, Dennis Ritchie — juga bersama Ken Thompson — menerima penghargaan Japan Prize for Information and Communications atas jasa mereka sebagai otak dalam pengembangan sistem operasi Unix.
“Ritchie Mungkin Berada diluar radar. Namanya bukan nama [yang diketahui] seluruh orang-orang rumahan. tapi… jika kamu memiliki sebuah mikroskop dan bisa melihat kedalam sebuah komputer, kamu akan melihat hasil kerjanya dimanapun di dalamnya.” – Paul E. Cerruzi.
Sederet penghargan dan inovasi yang diciptakan, Ritchie sangat layak disebut sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam komputasi modern.
Bahkan Linus Torvalds, pencipta kernel Linux pernah mengatakan, dalam referensi-referensi yang ia gunakan dalam pengembangan kernel Linux, sebenarnya dia “telah naik di atas bahu raksasa-raksasa”. Dan diantara raksa-raksa itu, Dennis Ritchie ialah raksasa yang paling tinggi.
Hal ini bukannya tanpa alasan, karena pada awalnya, Linus Torvalds menciptakan kernel Linux dengan mengembangkannya dari sistem operasi Unix yang diciptakan oleh Dennis Ritchie.

Ritchie menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Oktober 2011 di usia 70 tahun di rumahnya di New Jersey, seminggu setelah kematian Steve Jobs yang terjadi pada 5 Oktober 2011.
Namun sayangnya, kabar meninggalnya Dennis Ritchie nyaris tidak terdengar dan tertutup oleh bayang-bayang kabar menggemparkan atas kematian Steve Jobs yang diberitakan oleh banyak media internasional.
Padahal menurut Paul E. Ceruzzi, seorang ahli sejarah komputer, pengaruh keduanya dalam perkembangan dunia teknologi adalah sebanding dan sama penting, bahkan ZDNet sempat menerbitkan tulisan berjudul “Tanpa Dennis Ritchie, Tidak Akan Ada Steve Jobs” untuk menanggapi kejadian tersebut.
Dalam sebuah wawancara beberapa saat setelah kematian Dennis Ritchie, seorang kawan lama kuliah Ritchie, Kerninghan, mengatakan “Tool yang telah Ritchie ciptakan – dan turunan-turunannya langsung – digunakan dan berjalan dengan baik pada banyak proyek pengembangan-pengembangan tingkat tinggi yang dilakukan kemudian, termasuk pada iPhone”.